Friday, June 17, 2016

Gaya Hidup belanja Preloved

Gaya Hidup Belanja Preloved

Baju preloved menjadi incaran online shopper
Salah satu kelemahan belanja online shop memang tak bisa menyentuh barang belanjaan secara langsung. Pengalaman membeli baju kekecilan atau kebesaranpun kerap terjadi. Memang ada online shop yang tidak melayani tukar barang. Tak menjadi masalah, kemudahan jejaring sosial internet, bisa membantu menjual ulang. Cukup upload di Instagram, sebuah jejaring sosial yang hanya berisi gambar dan informasi harga akan banyak yang meliriknya. Barang-barang inilah yang disebut preloved. Yaitu barang-barang yang pernah disukai. Baik berupa baju maupun barang lain karena sesuatu dan lain hal, barang preloved itu dipindah tangankan untuk di jual. 
Di sebuah jejaring sosial, Instagram, sudah banyak bermunculan online shop preloved. Dengan hastag #preloved bisa ditemukan ratusan ribu unggahan foto. Bahkan barang-barang tersebut juga merupakan barang bekas atau yang pernah dipakai pemiliknya. 
Jangan ditanya meskipun barang bekas, peminatnya banyak lho. Bahkahttps://www.tokopedia.com/preloved022n ada sebuah online shop yang menjual barang-barang preloved sampai membuat pelanggannya rebutan barang belanjanya. Baru beberapa menit diupload sudah sold. Meskipun online shop ini masih tergolong usaha kecil menengah, ternyata begitu menjanjikan bagi pemiliknya. Beberapa kali aku sempat turut melakukan aksi rebutan belanja. Ketika online shop tersebut sudah memberikan woro-woro alias informasi akan mengupload barang terbaru koleksinya. Aku mancatat waktunya dan ketika sudah waktunya tiba, benar-benar aku tungguin, sampai suatu barang yang kurasa cocok coba aku order. 
Daaaaaaaaaannn,,, dalam sekejap, enggak sampai 10 menit dari dia upload aku pesennya, sudah habis sodara-sodara. Hmmm... akupun penasaran, apa sih yang membuat banyak orang mengejar barang preloved? Terutama preloved barang bagus yang masih layak pakai ya.Ini dikarenakan barang preloved lebih murah dan terjangkau harganya dengan kualitas barang yang hampir sama dengan baru jika dipakai. Beda pada status, bekas dan barunya saja. Atau jika benar-benar kelihatan bekas tetapi memang masih layak pakai, justru itu lebih menguntung, harganya semakin murah pakai banget.
Pernah enggak kita ngebayangin, sampai berapa lama baju-baju yang kita punya akan dipakai terus menerus? Sampai sobek-sobek kemudian dibuang atau sampai bosan kemudian ditumpuk terus? Padahal menurut sebuah artikel yang pernah aku baca, baju-baju itu daur ulangnya lama banget, puluhan tahunpun belum tentu terurai. Jadi apakah kita akan tetap menunpuknya dan membeli baju-baju baru lagi serta membiarkan banyak sekali produksi baju-baju baru selanjutnya, padahal masih banyak sekali baju-baju diluaran sana yang juga mungkin enggak terpakai? Dalam pemikiranku online shop preloved menjadi gaya hidup baru yang juga memiliki dampak positif, membantu memperpanjang nilai guna barang preloved itu sendiri. Kamu kepikiran buat belanja preloved?